Minggu, 05 Desember 2010

Persibo Bojonegoro Pasti Menang

Persibo Bidik Poin Di Bandung

Walaupun masih jauh, yakni 5 Januari nanti, tetapi pasukan Laskar Angling Dharma sudah mempersiapkan laga away ke kandang Persib Bandung. Bahkan, Sartono Anwar mentargetkan bisa memetik poin di kandang Maung Bandung tersebut. Salah satu alasan poin bisa diraih, karena masalah yang dihadapi Persib tidak kalah pelik dibandingkan dengan Victor Da Silva dan kawan-kawan.

Jika Persibo menghadapi masalah keuangan yang benar-benar krisis dan menumpuk hutang ke pihak ketiga, tetapi Persib bandung sedang digoyang dengan krisis pelatih.
“Target kita tidak muluk-muluk, bisa mencuri poin itu sudah bagus,” kata Sartono Anwar.
Dijelaskan, dengan kondisi waktu yang masih panjang, ia bisa mempersiapkan pemain dengan semaksimal mungkin. Karena, para pemain perlu ditingkatkan kondisi fisik, pertahanan, komunikasi sampai dengan finishingnya.
“Semuanya perlu waktu, dan kami rasa bulan Desember mendatang sangat cukup untuk mempersiapkannya,” jelasnya.
Ia berharap, para pemain sudah siap saat melakoni tour maut ke Persib Bandung, Sriwijaya FC, Persela Lamongan dan Deltras Sidoarjo.
“Terget kami adalah pertandingan terdekat terlebih dahulu, yakni saat dijamu Persib Bandung,” tambahnya.
Pria yang juga bapak dari pesepakbola nasional, Nova Arianto itu menegaskan, jika inkonsistensi yang belakangan ini ditunjukkan oleh Persib Bandung yang tengah dibidik celahnya. Namun, ia juga meminta kepada pemainnya untuk tetap berhati-hati. Karena, sebagai tim mapan dan termasuk bertabur bintang di Superliga 2010/11, pemain Persib tetap harus diwaspadai.
“Apalagi, mereka akan bermain di kandang sendiri dan disaksikan ribuan bobotoh fanatiknya,” terangnya.
Sejauh ini menurut Sartono, jika pihaknya tengah serius meningkatkan kondisi fisik pemain. Ada beberapa pemain yang perlu peningkatan kondisi fisiknya pasca liburan beberapa waktu lalu.
“Sekarang ini, sudah ada peningkatan yang signifikan. Sehingga, pihaknya tetap akan melanjutkan hingga beberapa waktu ke depan,” lanjutnya.

iksp.pi kera sakti

PERGURUAN SENI ILMU BELADIRI KUNG FU
IKS.PI. KERA SAKTI























Perguruan Seni Ilmu Beladiri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti
Merupakan kombinasi dari seni ilmu beladiri kungfu dataran Tiongkok Cina dengan pengembangan teknik ilmu beladiri yang dilakukan oleh pendiri sekaligus Guru Besar perguruan ini dan juga dengan penambahan teknik seni pernafasan ilmu tenaga dalam sebagai pelengkap dalam pelajaran perguruan.



Perguruan Seni Ilmu Beladiri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti
berdiri pada tanggal 15 Januari 1980 di Jl. Merpati No. 45, Kel. Nambangan Lor, Kec Mangunharjo, Kodya Madiun. Adapun nama dari perguruan ini semula adalah IKS.PI. yang artinya adalah Ikatan Keluarga Silat "Putera Indonesia" tetapi ketika perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan "Kera Sakti" dibelakangnya, sebab masyarakat maupun murid murid perguruan lebih mengenal nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama asli perguruan. Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas perguruan sekaligus secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan maka disebutlah IKS.PI. Kera Sakti.
Sebagai pendiri pertama sekaligus sebagai guru besar dari perguruan ini adalah Bapak R Totong Kiemdarto yang lahir pada tanggal 20 Oktober 1953 di Madiun. Oleh guru besar diajarkan pelajaran silat monyet dan kerohanian untuk memantapkan fisik dan iman dari siswa dan siswi yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional yaitu memujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang sehat lahir maupun batin dan berjiwa PANCASILA.
Pada mulanya perguruan ini hanya dikenal dilingkungan masyarakat desa Nambangan Lor saja tetapi pada sekitar tahun 1983 beberapa murid angkatan I dan II mulai mengembangkan ajaran perguruan dibeberapa tempat, yaitu SMAN 3 Madiun, Lanuma Iswahyudi dan Dempel. Baru kemudian menyusul berkembang ditempat lain tidak saja diwilayah eks Karesidenan Madiun tetapi juga diluar bahkan sampai keluar pulau Jawa.

Didalam metode latihan perguruan ini, terdapat 5 tahapan penting untuk mencapai tingkatan tertinggi dari Perguruan Seni Ilmu Beladiri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti, yaitu :
1. Tingkat dasar I sabuk hitam dengan lama latihan 6 bulan.
2. Tingkat dasar II sabuk kuning dengan lama latihan 6 bulan.
3. Warga tingkat I sabuk biru dengan lama latihan 1 tahun.
4. Warga tingkat II sabuk merah.
5. Warga tingkat III sabuk merah strip emas.
I. Materi Latihan Tingkatan Dasar I Sabuk Hitam
Untuk latihan awal siswa tingkatan dasar I harus melewati 3 tahapan penting didalam latihan, yaitu :
1. Tingkatan awal, yaitu materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan dasar perguruan.
2. Tingkatan menengah, yaitu materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan lanjutan.
3. Tingkatan akhir, yaitu materi latihan dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke tingkatan dasar II.
Adapun materi yang diberikan adalah :
- Teknik Senam Pelemasan dan Yoga
- Teknik Dasar Pukulan dan Tendangan
8 teknik dasar pukulan
5 teknik dasar tendangan
3 teknik dasar tangkisan
3 teknik dasar kelitan
- Teknik Dasar Pernafasan
3 teknik dasar pernafasan Chi Kung
- Teknik Dasar Pengembangan Jurus
teknik dasar jurus kuda kuda Bhesi
3 teknik dasar jurus pengembangan Way Jien
3 teknik dasar jurus kombinasi Toan Ta
3 teknik dasar jurus bantingan San So
II. Materi Latihan Tingkatan Dasar II Sabuk Kuning
Untuk latihan awal siswa tingkatan dasar II harus melewati 3 tahapan penting didalam latihan, yaitu :
1. Tingkatan awal, yaitu materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan dasar lanjutan perguruan.
2. Tingkatan menengah, yaitu materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan lanjutan.
3. Tingkatan akhir, yaitu materi latihan dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke warga tingkat I.
Adapun materi yang diberikan adalah :
- Teknik Senam Pelemasan dan Yoga
- Teknik Dasar Pukulan dan Tendangan
8 teknik dasar tendangan
- Teknik Dasar Penafasan
2 teknik dasar pernafasan Chi Kung
- Teknik Dasar Pengembangan Jurus
2 teknik dasar jurus pengembangan Way Jien
2 teknik dasar jurus pengembangan toya
2 teknik dasar jurus kombinasi Toan Ta
3 teknik dasar jurus bantingan San So
III. Materi Latihan Warga Tingkat I Sabuk Biru
Untuk latihan awal warga tingkat I harus melewati 3 tahapan penting didalam latihan, yaitu :
1. Tingkatan awal, yaitu materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan perguruan yang lebih rumit.
2. Tingkatan menengah, yaitu materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan kombinasi.
3. Tingkatan akhir, yaitu materi latihan dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke warga tingkat II.
Adapun materi yang diberikan adalah :
- Teknik Senam Pelemasan dan Yoga
- Teknik Dasar Pukulan dan Tendangan
5 teknik pukulan kombinasi lanjutan
5 teknik tendangan kombinasi lanjutan
- Teknik Dasar Penafasan
1 teknik dasar pernafasan Chi Kung
- Teknik Dasar Pengembangan Jurus
5 teknik dasar jurus pengembangan Way Jien
2 teknik dasar jurus kombinasi double stick
teknik pernafasan tenaga dalam
IV. Materi Latihan Warga Tingkat II Sabuk Merah
Untuk latihan bagi warga tingkat II lebih banyak mengacu kepada pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi namun kami meminta maaf karena materi yang diberikan tidak dapat kami sampaikan melalui media ini.
V. Materi Latihan Warga Tingkat III Sabuk Merah Strip Emas
Untuk latihan bagi warga tingkat III lebih banyak mengacu kepada pemantapan dari pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi namun kami meminta maaf karena materi yang diberikan tidak dapat kami sampaikan melalui media ini.
Bagi siswa siswi perguruan ataupun masyarakat luas yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Perguruan Seni Ilmu Beladiri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti dapat mengirimkan pertanyaan, kritik maupun saran kepada kami melalui email :
k3r4_s4k7i@yahoo.com

ROKET AIR

 
Roket air adalah sejenis Roket model yang menggunakan air sebagai reaksi massa. Wahana tekan yang berfungsi sebagai mesin roket biasanya terbuat dari botol plastik bekas Minuman ringan. Air dipaksa keluar oleh udara yang bertekanan, biasanya kompresi udara.
Istilah "aquajet" telah digunakan di bagian Eropa di tempat yang lebih umum "roket air" dan di beberapa tempat mereka juga disebut sebagai "roket botol" (yang dapat membingungkan sebagai tradisional istilah ini merujuk pada sebuah kembang api di tempat lain).
Mesin roket air yang paling umum digunakan untuk mendorong model roket, tetapi juga telah digunakan pada model perahu, mobil, dan roket-dibantu glider

Minggu, 21 November 2010

Lembaga Bahasa dan kesusastraan Bahasa dan Kesusastraan Indonesia

Penerbit: Gunung Agung, Jakarta, !967, 289 hal.
Buku ini merupakan rekaman pembicaraan Simposium Bahasa dan Kesusastraan Indonesia tanggal 25-28 Oktober 1966, yang diselenggarakan oleh Lembaga Bahasa dan Kesusastraan beserta Fakakultas Sastra UI, IKIP dan KASI Jaya. Pertama disajikan susunan panitia simposium, kata pendahuluan dari panitia, sambutan dari wakil Malaysa, dari Rektor UI, dari Menteri Kesejahteraan dan dari Menteri Hankam. Lalu, mulailah di sini memasuki soal-soal simposiumnya sendiri.  Bagian pertama, yang berkisar pada ilmu bahasa, setelah diberi pengantar, mengemukakan prasaran suatu reorientasi dalam Tata bahasa Indonesia oleh Anton M. Moeliono, Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia oleh Djoko Kentjono, Pembentukan istilah ilmiah dalam B. Indonesia oleh H. Kridalaksana. Akhirnya pembicaraan diikuti pembahasan, jawaban, kesimpulan-kesimpulannya.
Bagian kedua, menelaah soal-soal yang masuk bidang Ilmu Kesusastraan. Setelah pengantar, diajukan prasaran mengenai penelitian Cerita Rekaan oleh M. Saad, Penelitian Puisi oleh M.S. Hutagalung, Penelitian Struktural Drama oleh S. Effendi. Akhirnya, diikuti pembahasan, jawaban, kesimpulan-kesimpulannya. Bagian ketiga, Pengajaran Bahasa dan Kesusastraan. Sesudah diberi pengantar, prasarannya mulai dengan pembicaraan mengenai Rencana Pelajaran Bahasa Indonesia oleh M. Hutauruk, lalu tentang Pengajaran Bahasa Indonesia oleh I.R. Pujawiyatna, dan pengajaran Kesusastraan Indonesia oleh Brahim. Akhirnya diikuti pembahasan dengan jawabannya serta kesimpulan untuk bagian ini.
Buku ini ditutup dengan kesimpulan umum, kata penutup ketua panitia simposium dan perkenalan riwayat hidup para pemrasaran. Membaca cara pendekatan serta pendapat-pendapat yang termuat dalam buku ini, orang tentu tidak dipaksa untuk setuju dan tidak setuju, ataupun untuk setuju sebagian dan tidak setuju, dengan bagian yang lain, tetapi untuk setiap sikap haruslah mempunyai alasan-alasan dan berkewajiban mengemukakan pendapatnya.
Buku ini bernilai sejarah kebahasaan dan kesusastraan, bernilai sebagai studi para mahasiswa, sebagai pembanding bagi penyelidik bahasa dan sastra, sebagai titik tolak perkembangan bahasa dan sastra Indonesia, apabila belum dapat dikatakan penentu arahnya.

 
Powered by Blogger